Sabtu, 15 Juni 2013

Versi Teks Naruto Shippuden The Movie 6 : Road To Ninja Part 9/15

Sebelumnya : Naruto Shippuden Movie 6
bagian 8
Sebelumnya: Road to Ninja bagian 8
Kaki Kushina terkena sedikit semburan
gelembung ungu Gamabunta, membuatnya
meringis kesakitan. Nampaknya gelembung
itu semacam racun panas atau sejenisnya.
“Aaaakkhhh!!!” pegangan Kushina pada
Naruto terlepas hingga membuatnya
terjatuh.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Kushina!!” panggil Minato yang langsung
berteleportasi dan menyelamatkan Kushina


Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Minato,… ukh…”
Naruto mendarat di depan kedua orang
tuanya, dan menatap bingung ke arah
Kushina. “Me-mengapa kau
menyelamatkanku? Dan me-mengapa—“
“Mundurlah, Menma.” Pinta Minato sambil
membaringkan Kushina di rerumputan.
“Tapi—!”
“Jagalah Kushina. Aku akan mengatasi ini.”
Ucap Minato. Ia melemparkan dua buah
kunai-nya dan langsung berteleportasi ke
salah satunya.
Gamabunta memukulkan tangannya di
tempat Minato akan muncul, namun karena
kecepatan kilatnya, Minato berhasil
menghindar dan mencabut kunainya. Lalu
Ia berteleportasi ke kunai yang satunya
yang berada tepat di belakang para katak.
“Kita kehilangan dia!!” ucap Gamabunta.
Minato dengan cepatnya sudah berada di
tempat penyegelan gulungan itu. Ia
memperhatikan jenis segelnya dan berkata,
“Ini jutsu penyegel yang digabungkan
dengan jutsu ruang-waktu dan jutsu
rantai.” Ucap Minato. Minato duduk bersila
dan merapal jutsu, “Sepertinya ini hanya
bisa dibuka oleh aku dan Jiraiya-sensei.”
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
Setelah Minato merapal jutsu, segel-segel
pada tempat gulungan itu hangus begitu
juga segel-segel di sekitarnya. Begitu segel
lenyap, para katak juga ikut menghilang.
Minato mengambil gulungan itu dari
tempatnya, “Kerja bagus. Aku telah
mendapatkan Gulungan Bulan Merah-nya.”
Lalu berteleportasi ke tempat Kushina.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Sakura
pada Kushina. Ia mengeluarkan jutsu
medis-nya untuk mengobati kaki Kushina.
Minato mengajak Naruto menjauh untuk
menasehatinya.
“Kushina hanya mendapatkan sedikit luka
bakar, kau seharusnya sudah tahu tentang
ini lebih dulu, kan?” tanya Minato.
“Kumohon tinggalkan aku sendiri!” ucap
Naruto. “Ini bukan urusanmu! BERHENTI
BERTINGKAH SEPERTI ITU!” nada bicara
Naruto semakin meninggi. “Dia terluka
karena tindakannya sendiri! Aku bisa saja
menghindar dari serangan itu jika aku
sendirian!”
PLAKKK!!!
Minato menampar Naruto.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Aku tidak bisa membiarkanmu pergi
sendirian. Tubuh kami bergerak secara
spontan saat ada kemungkinan anak kami
terluka.” Ucap Minato. “Itulah ORANG TUA.”
Naruto membuang mukanya, “Kenapa kau
mengatakan itu kepadaku?”
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Apakah aneh jika aku mengatakan itu?”
“Bukan seperti itu!... mengapa—“
Minato menepuk pundak Naruto, “Jangan
pernah melakukan hal yang membahayakan
lagi.” Minato tersenyum. “Aku sudah bicara
pada Kushina bahwa kami akan menuliskan
surat rekomendasi untukmu menjadi
Jounin.”
“Eeeh?”
“Oi, Menma!” panggil Kushina yang
berusaha berjalan mendekat meskipun
kakinya terlihat masih sakit.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Aaah~ Kushina, aku sudah memarahinya~”
ucap Minato.
“Anak ini, benar-benar—“ Kushina berjala
cepat mendekati Naruto,
Naruto menutup matanya spontan, Ia tahu
amukan macam apa yang akan
menimpanya. GREBB,… Kushina memeluk
Naruto. Ia tidak marah, Ia justru memeluk
anak semata wayangnya itu.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Syukurlah kau tidak terluka…” ucap
Kushina. Minato hanya tersenyum. Naruto
masih bingung, bingung bagaimana
menanggapi semua kepalsuan yang dibuat
Tobi ini.
Bagaimanapun juga, Naruto tetaplah
seorang anak yang menginginkan kasih
sayang kedua orang tuanya. Dipeluk seperti
itu oleh ibunya, perlahan-lahan Naruto juga
memeluk Kushina, dengan erat.
“Sungguh hubungan orang tua-anak yang
luar biasa.” Ucap Kakashi yang
memperhatikan dari jauh bersama Guy dan
Sakura. Sakura hanya memperhatikan
dalam diam, nampaknya ini bisa menjadi
masalah baru.
-----Road to Ninja-----
Kantor Hokage.
“Sekarang Jiraiya dapat beristirahat dengan
tenang.” Ucap Tsunade.
“Lalu, ayo siapkan pasukan kita! Kita harus
segera melawan pria bertopeng itu!” usul
Kakashi penuh semangat. Guy hanya
menggaruk-garuk kepalanya.
“Tidak, kita harus menunggu adanya
kesempatan.” Tolak Tsunade.
“Kesempatan?”
Tsunade menunduk, “Ramalan belum
berakhir, ada kalimat selanjutnya dalam
ramalan.” Ucapnya. “Disebutkan bahwa
gulungan Bulan Merah akan terbuka saat
bulan merah keluar. Aku akan
menyimpannya sampai saat itu tiba.”
Gulungan itu lalu disimpan di brankas.

Naruto dan Sakura berjalan pulang bersama
dari kantor Hokage malam itu,
“Walaupun kita sudah mendapatkan
gulungan Bulan Merahnya, nampaknya kita
harus menunggu lagi.” Ucap Sakura
membuka pembicaraan.
“Yah…”
“Kapan bulan menjadi merah? Kita harus
bertanya pada Tsunade-sama besok untuk
—“
“Sa-Sakura, maaf. Tapi aku harus pergi
sekarang.” ucap Naruto dan berjalan
pulang dengan penuh semangat. Semangat
apa ini? Langkahnya semakin cepat.
Semakin cepat. Dan semakin cepat. Ia
tersenyum. Apa yang dicarinya? Apa yang
dikejarnya?
Ia sudah sampai di depan pintu, namun ada
secercah keraguan di wajahnya. Ia
menghela nafas panjang dan membuka
pintu,
Ketika pintu terbuka, yang dilihatnya
bukanlah kamar kosong yang dingin lagi.
Disana ada ayah dan ibunya, di depannya.
“Kau pulang lebih cepat.” Ucap Minato
menurunkan Koran yang dibacanya.
“A-Ayah… I-Ibu…”
Kushina meletakkan panci yang berisi
masakannya di atas meja makan, “Selamat
datang di rumah, Menma.”
Naruto menahan air matanya yang akan
menetes, dan berusaha tersenyum.
“AKU PULANG”

Bersambung Ke Part/Bagian 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar