Senin, 27 Mei 2013

Versi Teks Naruto Shippuden The Movie 6 : Road To Ninja Part 6/15

“Ayah! Ibu!” panggil Naruto sambil
membuka pintu rumahnya.
Namun, yang ada disana bukanlah ayah
atau ibunya, melainkan orang lain yang
tidak dia kenal.
“Siapa kau!?” tanya orang itu karena pintu
rumahnya tiba-tiba dibuka.
“A..aku… tapi aku tingga disini!” ucap
Naruto.
“Apa katamu!? Ini rumahku! Cepat pergi
atau aku akan menelepon polisi!” ucap
orang itu sambil melempar perabot-perabot
rumah tangga. Saya bingung apa di dunia
ninja juga ada polisinya…? Orang itu lalu
menutup pintu rumahnya.
“Aku bahkan tidak punya rumah sekarang?
Apa yang salah dengan dunia ini!?” teriak
Naruto. “Ini tidak mungkin!”
“Diam!” ucap si pemilik rumah itu dan
melemparkan sofanya ke Naruto. xD.
 


 Di suatu tempat dibawah naungan bulan
yang merah, nampak Tobi dan Zetsu berdiri
di tengah sebuah jembatan kayu. Dari tanah
didekat mereka, satu – persatu muncul
anggota Akatsuki.
“Kerja bagus. Aku bisa menjebaknya berkat
bantuan kalian.” Ucap Tobi. Lalu perlahan-
lahan para anggota Akatsuki itu berubah
menjadi zetsu putih. “Pengujian unlimited
tsukuyomi, limited tsukuyomi.”
Tobi melihat ke arah air di bawah jembatan,
“Dunia itu seperti bayangan yang
dipantulkan oleh cermin.” Ucapnya sambil
melihat bayangannya di air. “Dengan
kekuatan bijuu, aku menggeser ‘mereka’ ke
kenyataan berbeda yang sebenarnya
merupakan salinan dari dunia nyata.”
“Ngomong-ngomong, sepertinya dunia
yang kau maksud itu tidak sama persis
dengan dunia ini…” ucap Zetsu.
“Contohnya, seperti sebuah batu kecil,”
ucap Tobi mengambil sebuah batu dan
melemparkannya ke dalam sungai di bawah
jembatan itu. “Sudah alami untuk air yang
tenang menjadi bergelombang jika aku
melemparinya batu.”
“Aku mengerti.”
“Jadi, aku seharusnya segera memulainya.”
Ucap Tobi.
“Tapi, ini aneh. Dunia itu dibuat olehmu,
tapi kau bahkan tidak bisa
mengendalikannya sesuai keinginanmu.”
“Bukankah sudah kukatakan, ini hanya
pengujian.” Ucap Tobi. “Aku tidak akan
membiarkan ‘mereka’ bisa
mengendalikannya.”
-----Road to Ninja-----
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
Seseorang yang bertopeng seperti anbu
dan memakai sebuah mantel menyeret
seseorang yang penuh luka di tubuhnya.
Nampaknya mereka berdua telah
bertarung.
“Aku akan menggunakan jutsu rahasiaku.”
Ucap sosok bertopeng misterius itu. Ia
membalikkan badannya dan melihat ke
arah tempat yang baru saja dibakarnya.
Disana berdiri orang bertopeng yang lain,
Tobi. Rupanya Ia menyadari kehadiran Tobi.
“Apa kau bermimpi menguasai dunia ninja
dengan mengumpulkan semua bijuu?”
tanya Tobi. Ternyata orang yang diseret
oleh pria bertopeng anbu ini adalah
jinchuuiriki. “Sungguh impian yang jelas.”
“Kau punya otak yang lebih baik dari
hantu… siapa kau!?” tanya pria bertopeng
anbu.
“Apa itu penting? Oh ya, aku akan
memberikan kekuatanku padamu.” Ucap
Tobi enteng.

Dirumahnya, Sakura sedang memilih-milih
baju yang ada di lemari pakaian. Tidak
sengaja Ia melihat jubah Yondaime Hokage
disana.
“Eh? Ini…” Sakura sadar, disini Ia adalah
anak pahlawan, jadi Ia hanya
menanggapinya dengan tersenyum.
Tok tok tok! Seseorang mengetuk jendela
kamar Sakura. Dari bayangan di gorden,
terlihat kalau itu Sasuke. Sakura membuka
jendelanya perlahan-lahan.
“Ada apa pagi-pagi begini?” ucap Sakura
dengan wajah yang memerah.
“Aku datang karena wajah birumu
kemarin.” Jelas ini bukan tipe karakter
Sasuke.
“Kau… kau tidak sedang khawatir padaku,
kan?”
Tiba-tiba Sasuke mengeluarkan bunga
mawar yang daritadi disimpannya di
belakang punggungnya. Dan tersenyum.
Sasuke. Tersenyum.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Ceritakan saja masalahmu padaku, karena
aku selalu ada disisimu.” Ucap Sasuke.
“Sasuke…” ucap Sakura terpana.

“Tidur di tempat terbuka di desa. Ini
bahkan tidak masuk akal.” Ucap Naruto.
Karena rumahnya milik orang lain, Ia
akhirnya tidur di sebuah bangku dekat
jalan di desa Konoha.
“Ya, kau melalui banyak masalah.” Ucap
Sakura menyetujui.
“Kenapa kau bicara seolah ini bukan
masalahmu juga!?” ucap Naruto agak kesal.
“Tidakkah kau merasa kesepian!?”
Sakura tersenyum licik, “Aku tidak yakin aku
merasa kesepian, justru aku merasa
nyaman.”
“Kau merasa nyaman? Apa yang salah
dengan semua orang~?” tanya Naruto
pundung.
“Jangan begitu, semangatlah. Oh ya, ayo
berbagi informasi.” Ucap Sakura.
“Tempat ini dibuat oleh jutsu Madara, tapi
sepertinya Ia tidak ingin melukai
penduduk.” Ucap Naruto pada Sakura
sambil mereka berjalan-jalan. “Teman-
teman kita bersikap aneh. Mereka
memperlakukan kita tanpa kecurigaan
(kecurigaan bahwa mereka dari dunia yang
lain?). Terlebih lagi…”
“Aaah~ sungguh pemandangan yang
indah!” ucap Sai yang tidak sengaja
dijumpai oleh Sakura dan Naruto. Sai
sedang menggambar dengan baju biasa,
dan gambarnya pun sangat jelek. Berbeda
dari Sai yang biasanya, tentu saja.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Lukisan itu seperti digambar dengan
kakinya…” komentar Sakura.
“Benarkah? Aku tidak punya jiwa seni.”
Ucap Naruto.
“Apa itu lukisan pemandangan?”
“Urusai, aku tidak punya jiwa seni…” ucap
Naruto lalu pergi.
“Semuanya tidak seperti biasanya.” Ucap
Sakura.
Naruto dan Sakura kembali berjalan-jalan
dan bertemu dengan Shino yang nampak
sedang sibuk mengusir nyamuk-nyamuk
dan serangga dengan pestisida yang
dibawanya.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Berhenti.” Perintah Shino.
“Gawat, dia melihat kita! Ayo pergi Naruto!”
ucap Sakura dan Naruto yang langsung lari
dan tidak mau berurusan dengan yang satu
ini.
“Aku benci orang yang melarikan diri sama
seperti aku membenci serangga.” Ucap
Shino.
Ketika berjalan di tengah kota, Sakura
langsung dikerubuni oleh anak-anak dan
orang-orang yang memandangnya dengan
sedikit iba. Mungkin karena disini Ia adalah
anak pahlawan.
“Hal yang paling berubah adalah sikap
orang lain pada Sakura…” pikir Naruto.
“Putri pahlawan, kak Sakura! Bersalamanlah
denganku!” ucap seorang anak dan
menjabat tangan Sakura.
“Baiklah…”
“Saat aku besar nanti, aku ingin seperti kak
Sakura. Bagaimana aku bisa sepertimu?”
tanya anak yang lain.
“Ettoo… Ya.. jika kau belajar rajin, berlatih
keras, dan punya keteguhan hati, kau pasti
bisa.” Ucap Sakura.
“Hebat!” ucap anak-anak itu dengan
riangnya. “Aku akan berusaha! Sampai
besok!” dan mereka pun pergi.
“Berjuanglah!” dukung Sakura.
“Kau terliha seperti menikmati situasi ini.”
Ucap Naruto.
“Eh? Apa maksudmu? Aku hanya berpura-
pura menjadi putri seorang pahlawan.”
Ucap Sakura yang sebenarnya dari
ekspresinya terlihat kalau Ia menikmati itu.
“Eeee, benarkah??”
“Jujur saja, aku sedikit menikmatinya.” Ucap
Sakura membuang muka. “Ini semua tidak
terlihat berbahaya sejauh ini, dan tempat ini
cukup keren untuk ditinggali, jadi…”
“Kau tidak melupakannya, kan?” tanya
Naruto. “Ayolah! Tempat ini adalah dunia
yang berasal dari jutsu Madara!”
“Aku tahu, tenanglah. Oh ya, aku juga tidak
mau tinggal disini lebih lama lagi!”
Naruto akhirnya pergi sambil marah-marah.
Dan berjalan seperti bapak-bapak(?).
“Tunggu, kau mau kemana?” tanya Sakura.
“Mencari informasi lagi. Kita tidak punya
banyak waktu untuk bermain disini!”
“Tunggu aku…”
-----Road to Ninja-----
Di suatu tempat yang pernah dikatakan
Naruto sebagai tempat latihannya dengan
Jiraiya, berdirilah sosok Tobi. Anehnya, Tobi
disini hanya berbentuk transparan layaknya
hantu. Mungkinkah ini wujud Tobi di dunia
ini? Atau karena disini Ia hanyalah sebagai
pengendali?
“Karena Ia terjebak di dalam jutsuku,
Kyuubi hampir menjadi milikku.” Ucap Tobi.
“Itu artinya kau bisa mendapatkannya
kapanpun kau mau.” Ucap seseorang.
“Kita tak perlu terburu-buru, semuanya ada
aturannya.” Ucap Tobi. “Aku akan ‘melawan’
Uzumaki Naruto dan mendapatkan Ekor
Sembilan.”

Kantor Hokage.
“Jalan tercepat untuk mendapatkan
infomasi adalah bertanya pada nenek
Tsunade.” Ucap Naruto yang mengira tidak
akan ada yang berubah pada seorang
Hokage.
Naruto baru saja akan membuka knop
pintu, namun terdengar suara Tsunade dari
dalam dan Ia menahannya,
“Tidak mungkin! Bijuu dari Negara Petir
telah dicuri!?” itu yang Naruto dan Sakura
dengar.
“Apa maksudmu?” tanya Naruto dan
langsung membuka pintu.
“Menma!”
“Apa bijuu Negara Petir telah dicuri?” tanya
Sakura.
“Apa terjadi sesuatu pada pak Bee?” tanya
Naruto.
“Tenanglah, aku dengar yang dicuri adalah
kekuatan utama bijuu.” Ucap Tsunade yang
nampak berbeda dengan menggunakan
kacamata.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Tsunade-sama!” ucap Shizune yang
merasa Tsunade telah berbicara terlalu
banyak. Shizune juga nampak berbeda.

 Bersambung ke Part 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar