Senin, 27 Mei 2013

Versi Teks Naruto Shippuden The Movie 6 : Road To Ninja Part 2/15

-----Desa Konoha, Ruang Hokage-----
“Kau bilang, anggota Akatsuki yang telah
mati menyerang? Bagaimana mungkin?”
tanya Tsunade.
“Aku tidak tahu.” Sahut Kakashi. “…Mereka
mundur tanpa serangan balasan.
“Aku tidak yakin apakah ini hanyalah
sebuah ancaman atau ada tujuan lain…”
ucap Tsunade.
“Mari memperluas penjagaan dan
memperkuat patrol desa.” Usul Shizune.
“Baiklah.” Ucap Tsunade. Kemudian Ia
memperhatikan tangan Kakuzu yang ada di
kotak yang dibawa Kakashi, “Dan kita masih
punya bagian tubuh ini untuk diteliti, kan?
Lakukan bipsi dan bandingkan sekarang
juga!”
“Baik!” ucap Shizune.



-----Road to Ninja-----
“Aku dengar, Akatsuki menjadi ekor kecil
setelah diserang oleh kalian.” Ucap Ibu Kiba
kepada Kiba.
“Yaaa begitulah. Tapi itu berakhir begitu
cepat.” Ucap Kiba sambil mengelus-elus
Akamaru.
“Itu tidak benar, kau sudah melakukannya
dengan baik.” Ucap ibu itu membela
anaknya. “…Itulah putraku, melakukan hal
yang tepat saat melakukan sesuatu.”
“Bukankah semua anggota Akatsuki adalah
orang yang kuat-kuat?” tanya Inoichi disisi
lain kepada anaknya, Ino.
“Dan kalian membuat mereka kabur, kalian
sama hebatnya dengan Jounin!” Sambung
Chouza untuk anaknya, Chouji.
“Hehehee… hontou ni?” ucap Chouji
dengan malu menggaruk-garuk kepalanya.
“Tentu.” Ucap Inoichi. “Karena itu kami
membicarakannya. Kami telah memutuskan
untuk mengirim surat rekomendasi ke
Hokage untuk mengangkat kalian menjadi
Jounin.”
“Benarkah? Jadi kami akan menjadi
Jounin?” tanya Ino.
“Percaya dirilah, ini diputuskan dengan
persetujuan bersama…” Ucap Ibu Kiba.
“Benar, kan?”
“Ya, ya, benar, aku setuju…” ucap orang
tua-orang tua Chuunin yang ada disana,
seperti orang tuan Kiba, InoShikaCho,
Sakura, Hinata, dll. Naruto lalu melintas di
tengah-tengah mereka.
Naruto mendekati ibu Kiba dan berkata,
“Eh, anoo… bukankah..” namun Ibu Kiba
tidak mendengarkan dan melanjutkan
obrolannya. Lalu Naruto memperhatikan
Sakura yang nampaknya juga didukung
orang tuanya.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Ooo… Okaa-san…” ucap Sakura pada
ibunya.
“Sakura selalu sembrono, melepaskan
sepatunya dan melemparkannya, dan dia
tidak pernah mencuci pakaian dan
membersihkannya! Aku khawatir dia akan
tetap melakukan hal itu bahkan saat dia
menjadi Jounin…” ucap Ibu Sakura. Ayah
Sakura dan orang-orang di sekitar tertawa
terbahak-bahak, membuat wajah Sakura
memerah.
“A-apa yang kau katakan di depan semua
orang!?” ucap Sakura.
“Hihi.. Sakura tunduk di bawah ibunya…”
ucap Ino.
“Kau tak perlu khawatir, Sakura bersama
guru yang baik, jadi dia akan baik-baik saja
bahkan jika dia dalan situasi ‘berbulu’.”
Ucap ayahnya ikut melawak yang
sebenarnya tidak lucu.
“Leluconmu… hahaha…” tawa Ibu Sakura
pecah.
“Kalian berdua, kumohon hentikan!” ucap
Sakura. “Leluconmu terlalu datar dan itu
menyebalkan.”
Ibu Sakura jadi ikut-ikutan kesal, “Wah, lihat
cara dia bicara…!!”
Melihat pertengkaran itu, Naruto mendekat
dan berusaha melerai, “Oi Sakura, apa yang
kau lakukan pada orang tuamu!?”
“Urusai! Bukan urusanmu!” ucap Sakura
yang membuat Naruto sedikit terkejut.
----- Road to Ninja -----
Naruto berjalan pulang bersama Sai, terlihat
matahari sudah mulai terbenam. Mereka
berdua melewati taman bermain yang
banyak anak-anak bermain kelereng di
dalamnya.
“Sepertinya semua orang tua
merekomndasikan anak mereka menjadi
Jounin…” ucap Naruto membuka
pembicaraan. “Apa yang akan kau lakukan,
Sai?”
Sai tersenyum seperti biasa, “Aku tidak
yakin, karena sebelumnya aku adalah ROOT,
cara menjadi Jounin pun berbeda…”
“Heeemmhhh…”
Naruto dan Sai berpisah, dan akhirnya
Naruto berjalan pulang sendirian. Ia
melewati kedai Ichiraku dan tidak mampir
disana. Lalu Ia melihatnya, pemandangan
itu…
Sebuah toko dengan reklame
bergambarkan keluarga yang nampak
bahagia… lalu disamping Naruto lewatlah
sebuah keluarga dengan anak
perempuannya,
“Wah, bagaimana kau akan menghabiskan
semuanya?” tanya si ayah kepada anak
perempuannya yang membawa begitu
banyak makanan di tangannya.
“Haha, aku dapat menghabiskannya, kok!”
ucap sang anak dengan wajah yang
bahagia.
“Gigimu akan rusak..” ucap sang ayah.
“Bukan masalah! Hehe…” ucap sang anak
lalu keluarga itu berlalu. Naruto hanya
memperhatikan…
Hari sudah semakin pertang, tanpa sadar
Naruto melewati sebuah taman bermain
yang penuh dengan anak-anak. Satu
persatu orang tua dari anak-anak itu
datang menjemput anaknya dan
menggendong anaknya pulang.
Lalu, tanpa sengaja mata Naruto
menangkap gambar patung Hokage
Keempat. Ya, patung wajah ayahnya itu. Ia
teringat kenangan saat Ia bertemu dengan
ayahnya, lalu saat bertemu dengan ibunya…
kedua orang tua yang seharusnya dia miliki
saat ini…
Sambil berjalan memnunduk, Naruto
berjalan menjauh dari taman itu…
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
Naruto sudah sampai di depan pintu
rumahnya, dan memutar pegangan
pintunya perlahan. Ia masuk ke rumahnya
dan membuka pintu kamarnya, ada sesuatu
yang nampak kurang di rumahnya itu.
Sepi… sunyi…
Naruto membuka pintu kamarnya dengan
ragu-ragu. Seakan ada sesuatu yang Ia
harap akan Ia temukan begitu pintu itu
terbuka. Ia menghela nafas dan tersenyum,
“TADAIMA—“ langkahnya berhenti.
Ruangan itu kosong, hanya ada bekas
kotak ramen instan dan sampah-sampah
makanan instan di kamar itu. Tidak ada
orang yang penuh kasih sayang
mengucapkan “Okaerii~” kepadanya.
Naruto tiba-tiba tersadar akan kenyataan
itu.
----- Road to Ninja -----
Malam hari di Konoha nampak cukup ramai,
Naruto dan Iruka duduk di bangku Ichiraku
Ramen Bar.
“Bukankah kau bilang ada sesuatu yang
ingin kau katakan?” tanya Iruka pada
Naruto.
“Eeetttooo… Iruka-sensei,… baiklah… itu…”
ucap Naruto mencoba memilih kata-kata.
“Bisakah kau menulis surat rekomendasi
Jounin?”
“Apa?”
“Semua rekanku bilang bahwa ayah atau
ibu mereka akan menuliskannya untuk
mereka.” Ucap Naruto. “Jadi aku ingin kau
—“
“Tidak, aku tidak bisa.” Potong Iruka.
“Eee? Kenapa tidak?”
“Ada peraturan untuk semua itu.” Ucap
Iruka. “Kau harus menjadi Chuunin dulu.
Kau telah melindungi desa dari Pain dan
kau dipuji sebagai pahlawan yang
menyelamatkan desa, tapi aku tidak bisa
memberimu perilaku special.”
Naruto mendesah, agak kesal.
“Ayahmu yang Hokage Keempat juga
melewati tingkat Genin, Chuunin, Jounin,
dan menjadi Hokage. Dan dia menjadi
seorang pahlawan.” Ucap Iruka.
“Lalu dia berubah menjadi pahatan batu.”
Ucap Naruto mengalihkan mukanya. “Batu
tidak bisa mengatakan ‘Selamat Datang
(Okaeri xD)’.”
“Naruto…”
“Terkadang, aku berpikir… daripada punya
orang tua yang diukir di batu dan tidak
mampu bicara, akan lebih baik punya orang
tua yang bisa berkata ‘Selamat Datang’ saat
aku pulang. “ ucap Naruto.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Iruka-sensei, orang tuamu juga—“
Iruka menggebrak meja, “Kau bodoh,
berhenti bicara hal-hal bodoh!” ucapnya.
“Eee?”
“Mengapa leluconmu begitu buruk
sekarang?” ucap Iruka dan kembali duduk
tenang.
“Entahlah.” Ucap Naruto.



Bersambung ke Part 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar