Senin, 27 Mei 2013

Versi Teks Naruto Shippuden The Movie 6 : Road To Ninja Part 4/15

Dari bola kristal Tobi itu muncul cahaya
yang sangat menyilaukan dan membuat
keadaan sekitar tidak terlihat. Namun, itu
hanya berlangsung beberapa saat. Lalu
semuanya kembali normal.
“Eh? Apa itu tadi?” ucap Naruto bertanya-
tanya. Ia melihat keadaan sekelilingnya dan
ternyata Madara sudah tidak disana.
“Kuusoo, Madara, kemana Ia pergi?”
“Mungkin dia bersembunyi di sekitar sini.”
Sahut Sakura. “Ayo pergi dan beritahu pada
yang lain..” ucap Sakura dan mereka berdua
pun beranjak pergi dari taman itu. Ketika
mereka akan keluar, mereka bertemu
dengan Kiba, Shino dan Hinata.
“Hei kalian, apa yang sedang kalian lakukan
disini?” tanya Kiba.
“Syukurlah! Pertemuan yang bagus!!” ucap
Naruto.
“Ini gawat! Madara muncul!” sambung
Sakura.
“Haa?” mereka bertiga nampak bingung.
 
 “Heei, apa kalian dengar apa yang barusan
kami katakan?” tanya Naruto.
“Tentu saja.” Ucap Kiba agak kesal dikatai
begitu. “Oh ya, Madara yang kau bicarakan
itu, apa itu sejenis makanan?”
“Ini bukan waktu yang tepat untuk
lelucon!” ucap Naruto kesal. Lalu tiba-tiba
ekspresi Kiba berubah, ternyata p*nt*tnya
digigit Akamaru xD. Good Boy XD.
“Akamaru!” ucap Hinata menyuruh anjing
itu melepas gigitannya.
“Baka Akamaru, apa kau ingin mati!?” ucap
Kiba. “Kenapa kau selalu menggigitku!?”
“Guk guk guk guk” Akamaru sudah bersiap
menggigit lagi, namun Kiba berhasil
menahannya.
“Apa yang kau katakan, dasar kau b*doh!?”
ucap Kiba. “Aku lebih memilih untuk tidak
melihat wajah jelekmu!” Akamaru
menggonggong dan berlari pergi seperti
gadis yang merengek(?)
“Apa kau sedang punya masalah dengan
Akamaru?” tanya Naruto.
“Apa maksudmu masalah? Ini selalu
terjadi.” Ucap Kiba. “Sungguh aku ingin
terlahir sebagai dukun kucing~” ucap Kiba
berpose seperti kucing.
nb: Saya tidak mengerti maksud ‘dukun’
disini apa, jadi nikmati sajalah. XD.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“K-Kucing?” tanya Naruto bingung,
bukankah selama ini Inuzuka Kiba selalu
menjadi ‘Inu’?
“Karena Kiba merasa dia dukun kucing.”
Ucap Shino.
“Ngomong-ngomong, apa yang kalian
lakukan disini?” tanya Hinata. Ia nampak
sangat berbeda, dengan lipstick di bibirnya,
dan bajunya yang terlihat lebih terbuka dari
biasanya. Ia tidak terlihat malu sama sekali.
“Jangan bilang kalian berkencan.”
“O? ah, tidak, itu tidak masuk akal!” ucap
Sakura. Lalu Hinata mendekat dan
membisikkan sesuatu di telinga Sakura,
“Jika kau bermain-main dengannya, aku
akan membunuhmu.” Bisik Hinata sambil
mengaktifkan byakugan-nya yang
seharusnya tidak perlu dalam percakapan
biasa.
“Eeeh?”
Hinata mundur dan mempersiapkan
tangannya dengan serangan, “Cepat jujur
dan katakan!!”
“Apa yang—“
Naruto datang dan menengahi kedua
perempuan itu, “Hei, kalian berdua,
tenanglah!”
Hinata menarik kerah baju Naruto, “Hei,
kenapa kau membelanya!?”
“Sakura, pergilah…” ucap Naruto.
“I-itulah yang ingin kulakukan…” ucap
Sakura yang wajahnya sudah membiru.
“Oh ya, perempuan dan laki-laki bersama-
sama di malam hari, itu artinya…” ucap
Shino.
BOOFFFTT!! Tiba-tiba Naruto yang di
pegang kerah bahunya oleh Hinata berubah
menjadi kepulan asap, ternyata itu hanya
bunshin. Lalu Naruto yang asli kabur
bersama Sakura.
“Mereka kabur? Sudah kuduga, mereka
pasti berkencan!!” ucap Hinata dan
mengejar mereka. “Cepat berhenti~!!”
Shino yang tadi tidak sempat meneruskan
kata-katanya sudah ditinggal oleh Hinata.
“Aku benci diabaikan.” Ucap Shino.
-----Road to Ninja-----
Naruto dan Sakura terus berlari dari Hinata
dan saat mereka merasa sudah cukup jauh
dan aman, mereka berhenti untuk
mengambil nafas.
“Ada apa dengannya?” tanya Sakura.
“Apakah mereka biasanya seperti itu?”
tanya Naruto.
Sakura menggeleng.
Dari belokan di depan mereka, terlihat
Shikamaru, Chouji dan Ino. Ada yang
berbeda dari mereka, Chouji kurus, Ino
tertutup, dan Shikamaru… entahlah, tidak
terlihat perbedaan fisik.
“He, Chouji~ ayo makan beberapa daging~
daging~” ucap Shikamaru. “Di ‘Barbecue’
mereka memperbolehkan kita makan
sepuasnya jika kita membayar beberapa
1500 won (saya tidak tau 1500 won itu
berapa yen DX), kalau kita bertiga patungan
kesana membayar… ummm… jadi…” ucap
Shikamaru menghitung dengan jarinya
dengan tampang bodoh
.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
Baiklah, setidaknya kita tahu yang berbeda
dari Shikamaru adalah kecerdasannya.
“Heeh, jadi 500 won.” Ucap Chouji. “Tapi,
aku tidak ingin melakukannya. Selama ini
aku hanya makan burung kecil, makan
daging itu pemborosan.”
“Apa yang kau bicarakan? Bahkan jika kita
hanya makan lima porsi, itu sudah
menguntungkan!” ucap Shikamaru
memaksa.
“Memangnya aku babi? Bagaimana bisa aku
menghabiskan lima porsi?” ucap Chouji.
“A-anoo kalian berdua, kalian berdua
tenanglah~” ucap Ino dengan lemah lembut
(?) tidak seperti biasanya. Ia lalu mendekati
kedua temannya itu dan memisahkan
mereka dari pertempuran. “Kita sudah
dewasa, kita tidak seharusnya bertengkar.”
“Apa kau lihat itu?” tanya Naruto pada
Sakura, mereka daritadi memperhatikan
tingkah tiga orang itu. “Mengapa dia(Ino)
menjadi pemalu!?”
“Oh, Sakura! Jika kau punya waktu, maukah
kau bergabung dengan kami?” ucap Ino
yang menyadari ‘keberadaan’ Naruto dan
Sakura tak jauh di depan mereka.
“Aku merinding.” Ucap Naruto melihat
tingkah aneh Ino.“Ayo pergi, huh? Akan lebih menyenangkan
kalau kita pergi bersama-sama.” Ucap Ino.
“Yah, sejak Madara menghilang, tingkah
laku teman-teman kita menjadi aneh.” Bisik
Sakura.
“Yaah, kupikir juga begitu.” Ucap Naruto.
“Ikutlah dengan kami, hmmm?”
“Ah, kalian! Barusan Madara datang dan
menghilang.” Ucap Naruto tiba-tiba kepada
tiga orang itu.
“Hmmm? Apa? Madara itu apa?” tanya Ino.
“Kau tahu, laki-laki laut yang keren itu!”
ucap Shikamaru.
“Eeeeh, itu Madoros…” ucap Naruto. Bahkan
Naruto pun tahu.
“Aaa, kalian benar-benar tidak tahu?” tanya
Sakura.
“Apa sesuatu terjadi? Kalian berdua terlihat
aneh.” Ucap Ino. Yang aneh sebenarnya
mereka.
“Kami selalu seperti ini!” ucap Sakura.
“Yang aneh adalah—“
Naruto menepuk pundak Sakura, agar gadis
itu tidak meneruskan kata-katanya. Sakura
lalu sadar dan terdiam. Mungkin memang Ia
dan Naruto-lah yang aneh, karena
merekalah yang “asing” disini.
Chouji menepuk pundak Sakura, “Sakura,
karena kau putrid pahlawan yang
menyelamatkan desa, kau seharusnya
melakukan yang terbaik.”
“Putri pahlawan!?” tanya Sakura bingung.
Chouji menunjuk ke arah patung Hokage,
“Lihatlah.”
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
Bukan wajah Minato Namikaze yang terukir
disana, melainkan wajah ayah Sakura.
“I-itu wajah ayahku!” ucap Sakura.
“Ba-bagaimana bisa?” ucap Naruto heran.
“Oi kalian, kenapa kalian mencari sesuatu
disini?” ucap seseorang kepada Naruto dan
Sakura. Dia adalah mantan anggota tim
tujuh, orang yang selama ini selalu ‘dikejar’
Naruto dalam hidupnya. Ya, Sasuke.
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Sa-sasuke…” ucap Sakura.
“Ba-bagaimana kau bisa ada disini?!” tanya
Naruto.
“Apa itu masalah jika aku berada di desaku
sendiri?” tanya Sasuke tidak dengan nada
sinis dan datar seperti biasanya, melainkan
dengan senyum.
“I-itu… tentu ti-tidak… ta-tapi… ya…” ucap
Naruto yang masih bingung.
“Yareyare, kau terlihat seperti hantu saja,
Sakura. Menma.” Ucap Sasuke.
“Eeeh? Kau memanggilku Menma?” tanya
Naruto.
nb: menma adalah makanan dari tunas
bambu yang direbus dan dikeringkan, sama
seperti kue ikan naruto, menma juga
merupakan salah satu isi ramen.
-----Road to Ninja-----
Di Pemandian Air Panas.
Jangan berpikiran mesum dulu karena saya
pasti akan mem-filter kata-kata saya
.
Maaf kalau ada adegan kotor saya harus
potong.
Tenten mencelupkan badannya ke air,
“Aaah, ini terasa menyenangkan bahkan
jika aku yang melakukannya.”
“Tenten, jangan melempar benda seperti
itu, kau akan melukai dirimu sendiri.” Ucap
Ino.
“Sebuah pemandian…” pikir Sakura. “Aku
pergi dengan mereka karena semuanya
bilang akan pergi.”
*adegan selanjutnya saya potong XO … ini
tidak pantas dituliskan anak 15tahun yang
masih polos(?) #bletak* pokoknya intinya
Hinata dan Sakura bertengkar karena
sesuatu.
Masih di Pemandian Air Panas, daerah pria.
“Jadi, apa semuanya datang kecuali Alis
Tebal?” tanya Naruto pada Shino.
“Itu hal biasa, karena dia itu serangga
pekerja keras. Aku benci serangga jenis
itu!” Ucap Shino. Orang yang mencintai
serangga tidak seharusnya merendahkan
serangga dan menjadi bahan sebutan
untuk orang lain, tapi karena disini
semuanya terbalik, jadi…
“Kau sungguh sederhana baik penampilan
maupun otakmu. Sungguh murahan.” Ucap
Naruto.
“Menma, lihat ini!” panggil Kiba. “Tadaaaa!
Telinga kucing~! Meow meow~”
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Ya, ya, ya ampun…”
“Hei, ada apa sih denganmu…?” gerutu Kiba
karena Naruto sama sekali tidak nampak
terhibur dengan leluconnya. “Baiklah, kali
ini seekor singa! Grooaaarrr aarrr”
Naruto Shippuden Movie 6 - Road
to Ninja
“Jika aku dipaksa mendengar, aku lebih
memilih mendengarmu menggonggong
seperti anjing.” Ucap Naruto. Nb: ini bukan
kata kasar lho ya -,-.
Shikamaru berlari menuju ke kolam sambil
berteriak-teriak, namun sebuah sabun
menempel di kakinya dan itu
memepercepatnya sampai ke kolam dan
akhirnya tercebur dengan keras, membuat
sebagian air kolam tumpah.
“Shikamaru, berhentilah bermain. Kau
bukan satu-satunya orang disini ataupun
bayi berumur dua tahun. Airnya jadi
terbuang karenamu.” Ucap Chouji.
“Hehehe, maaf, maaf.”
“Tidak bisa dimaafkan. Baika no jutsu!”
ucap Chouji lalu badannya berubah menjadi
seperti bola besar, membuat air di kolam
penuh kembali.
“Ini keren! Airnya seperti meluap! Hebat!”
ucap Shikamaru.
Naruto memegang kepalanya pusing
melihat tingkah Shikamaru. “Kiba suka
kucing dan Shikamaru menjadi idiot. Oh,
aku menjadi pusing hanya dengan melihat
mereka!”
“Kenapa kau peduli dengan setiap hal
kecil?” tanya Sasuke yang berada
disamping Naruto. “Itu menyebalkan.”
“Cih, sifatmu masih sama.” Ucap Naruto.
“Apa ini artinya ada beberapa orang yang
tidak berubah?” pikir Naruto.
 
Bersambung ke Part 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar